Senin, 30 Mei 2011

Hilangnya Keagungan Juventus!

Seri A musim 2010/2011 telah selesai dengan Ac Milan keluar sebagai juara. Bagaimana dengan Juventus? Masih sama seperti musim lalu, prestasi Juventus tidak ada perbaikan yaitu masih berada diposisi 7 dan buruknya pada musim depan Juventus tidak bisa mengikuti kompetisi antar klub Eropa. Sebuah berita yang sangat menyedihkan bagi seluruh juventini di seluruh dunia.

Apa yang salah dengan Juventus? Banyak! Mulai dari transfer pemain, pembinaan pemain,srategi tim, mental pemain, dan pemilihan pelatih. Berikut penjabaran dari semua masalah tersebut.

1. Transfer Pemain



Pada musim lalu Juve cukup aktif dalam bursa transfer pemain, dimana Juve mendatangkan sejumlah pemain bintang dan menjual pemain yang dianggap tidak berpotensi di Juve. Ada beberapa pemain yang didatangkan Juve dan diharapkan untuk bersinar diantaranya adalah Milos Krasic, Leonardo Bonucci, dan Jorge Martinez. Tetapi apa yang terjadi? Krasic dan Bonucci memang masih terbilang bisa membantu Juventus walaupun permainannya naik turun, Martinez? Untuk pemain dengan seharga 12M pemain tersebut tidak dapat memberikan sumbangsih yang berati untuk Juventus.

Dalam transfer kemarin gw mengkritik Juve yang menjual Trezeguet tetapi malah mendatangkan Toni pada bulan Januari. Juve menjual Trezegol karena masalah usia, tetapi di bulan Januari mereka malah mendatangkan striker yang lebih tua dari Trezeguet. Kedua adalah menjual Diego, Diego seharusnya mendapatkan kesempatan kedua setelah pada musim pertamanya dia tidak bersinar di Juve. Selain dari kedua masalah itu Juve terlalu banyak mendatangkan pemain medioker seperti Pepe, Motta, dan Traore. Dan hasilnya sudah terlihat dimana mereka tidak dapat memberikan yang terbaik untuk Juve. Dalam bursa transfer tahun ini gw berharap Juve tidak lagi mengulangi kesalahan yang telah terjadi dan berharap Juve membeli pemain yang berjiwa pemenang.

2. Pembinaan Pemain



Juve terkenal dengan sistem akademi pendidikannya, dimana dari pendidikan Juve banyak keluar pemain - pemain berbakat. Banyak contoh nyata, seperti Delpiero, Chiellini, Paolo Rossi, Boniperti, Roberto Bettega, Andrea Fortunato dll. Mereka sukses menjadi icon Juve dan legenda Juve. Lalu bagaimana dengan pemain binaan Juve sekarang? Hilang! Yup, kebanyakan dari pemain berbakat binaan Juve sudah tidak ada di Juve lagi, Juve lebih seneng dengan membeli pemain ketimbang mengembangkan pemainnya sendiri. Cassani, Criscito, Balzaretti, Miccoli, dan Giovinco sukses bersama klubnya sekarang tidak dengan Juve yang menemukan dan melatih mereka.

3. Srategi Tim



Pada musim ini Juve memakai formasi pakem 4-4-2. Formasi tersebut adalah formasi kesukaan dari sang pelatih sendiri. Karena alasan tersebut Juve menjual Diego yang dianggap tidak cocok dengan formasi baru Juve. Tetapi sayangnya formasi tersebut gatot alias gagal total. Memang pada pertengahan musim pertama dengan formasi tersebut Juve sempat menduduki peringkat kedua klasemen, tetapi setelah pergantian tahun peringkat Juve terus anjlok hingga harus puas menempati peringkat 7 akhir klasemen. Dalam formasi tersebut Juve diharuskan mempunyai gelandang sayap dan bek sayap yang kuat, tetapi pada kenyataannya hanya Krasic, Sorensen, dan Deceglie yang bermain bagus. Sisanya bermain angin - anginan.

4. Mental Pemain



Pada masa jayanya dulu, Juve terkenal dengan spirit yang tidak mengenal lelah terkenal dengan istilah lo spirito juve. Tetapi pada beberapa tahun belakangan ini, spirit itu telah hilang dalam diri Juve. Makanya tidak heran ketika Juve kebobolan pertama kali Juve pasti kalah dan seri jarang Juve menang ketika Juve ketinggalan terdahulu. Bahkan yang parahnya, ketika Juve sudah unggul dengan selisih dua gol Juve tidak bisa mengakhiri pertandingan dengan kemenangan dan hanya sanggup menggapai seri. Siapa yangg salah? Semua pemain Juve, kita tidak bisa menyalahkan kepada sosok senior seperti Delpiero dan Buffon karena kita tau perjuangan mereka uda maksimal dan nihil hasil perjuangan mereka berdua jika tidak diikuti rekan - rekan yang lainnya.

5. Pemilihan Pelatih



Luigi Delneri dipilih pihak direksi sebagai pelatih Juve. Sontak gw kaget, karena seperti yang kita ketahui pelatih ini minim prestasi. Prestasi tertingginya adalah membawa Samdoria duduik di peringkat 4 klasemen 2 musim lalu. Selebihnya? Nihil! Dengan bermodal prestasi yang baik direksi tergoda dan menunjuk LDN sebagai pelatih Juve. Hasilnya? Seperti kita ketahui Juve dibawanya duduk dipringkat 7 pada akhir klasemen. Jika klub tersebut Samdoria atau Chievo mungkin bagus, tetapi Juve? Ingat bung Juve bukan klub medioker tetapi Juve adalah klub terkuat di Itali.

Dalam memulai kompetisi baru Juve sudah mendatangkan amunisi yaitu Pirlo dan Ziegler. Sangat diharapkan kedua pemain dapat amunisi yang dibutuhkan Juve untuk membawa Juve ke permainan yang sebenarnya. Dan gw sangat mendukung Antonio Conte sebagai pelatih baru Juve, karena pada sosok Conte lah lo spirito juve yang hilang ada pada dirinya.

"a true gentleman never leaves his lady" Alesandro Delpiero

1 komentar:

cacat mengatakan...

klo supporternya sendiri kira2 bermasalah ga ya??

Posting Komentar