Kongres pssi yang berlansung di Hotel Sultan Jakarta pada tanggal 20 Mei 2011 kembali ricuh. Kongres tersebut diadakan untuk memilih ketua umum pssi yang baru pasca kepemimpinan Nurdin Halid. Dengan gagalnya terpilihnya ketua umum pssi ditambah kericuhan yang terjadi maka sanksi Fifa terhadap sepak bola Indonesia sudah di depan mata.
Kericuhan kongres tersebut disebabkan oleh beberapa oknum yang menyebut dirinya kelompok 78. Awal mula terbentuknya kelompok 78 pada saat kongres pssi di Riau yang didasari keinginan untuk melengserkan Nurdin Halid dari jabatan ketua umum PSSI. Pasalnya, menurut Adhnan, Nurdin telah melanggar statuta PSSI pasal 35. Tuntutan k78 untuk melengserkan Nurdin sudah tercapai, tetapi kenapa disaat suasana yang harusnya kondusif untuk memilih ketua umum yang baru mereka malah kembali beraksi dengan memperkeruh suasana.
Selama ini setelah jagoan mereka Arifin Panigoro (AP) dan George Toisutta (GT) tidak lolos menjadi ketum pssi ternyata penyebabnya. Mereka berdiri dengan bermodal muka tembok menyokong AP dan GT. Dukungan yang mereka berikan kepada AP dan GT hanyalah sebuah bom waktu, karena jika AP dan GT tetep ngeyel untuk maju menjadi ketum pssi maka akan jatuh sanksi dari Fifa.
Selain dari itu k78 mempunyai tiga tuntutan yang sebenarnya sudah dijawab sama Fifa dan Komite Normalisasi (KN). Berikut tiga tuntutan K78 dan jawaban yang sudah diberikan kepada mereka :
1. Kenapa AP-GT tidak bisa mengikuti menjadi calon ketum PSSI? (Udah dijelaskan sama wakil FIFA pakai Bahasa Inggris tetapi mereka malah plonga-plongo)
2. Kejelasan komite banding mengapa meloloskan AP-GT? (Ternyata mereka semua goblok! Udah tahu wakil dari KB tidak ada disitu)
3. Mendesak untuk mempercepat kongres sesuai jadwal (Padahal yang lelet mereka, melakukan instrupsi seenaknya sendiri sampai wakil dari FIFA geleng - geleng)
Tiga tuntutan dari K78 sudah terjawab, tetapi mereka yang tidak punya otak tetep ngeyel untuk mendukung AP-GT dengan dalih revolusi pssi. Jika tuntuan K78 sudah dijawab dan mereka tidak menyadari saatnya kita selaku pemerhati dan pecinta sepak bola Indonesia menuntut balik mereka.
Berikut beberapa pendapat dari pemerhati sepak bola Indonesia :
"78 orang yang mengaku sebagai pemegang mandat telah menghancurkan sepak bola nasional" Karni Ilyas.
"Kelompok 78 tidak mewakili suara seluruh anggota PSSI yang jumlahnya mencapai 600-an. Keinginan untuk membubarkan PSSI justru akan merusak sepakbola nasional," Adhan Dambea
“Mereka (Kelompok 78) itu sebenarnya mau mereformasi atau menghancurkan PSSI. Ini sudah melebihi Nurdin Halid,” Hadi Rudyatmo
Kericuhan kongres tersebut disebabkan oleh beberapa oknum yang menyebut dirinya kelompok 78. Awal mula terbentuknya kelompok 78 pada saat kongres pssi di Riau yang didasari keinginan untuk melengserkan Nurdin Halid dari jabatan ketua umum PSSI. Pasalnya, menurut Adhnan, Nurdin telah melanggar statuta PSSI pasal 35. Tuntutan k78 untuk melengserkan Nurdin sudah tercapai, tetapi kenapa disaat suasana yang harusnya kondusif untuk memilih ketua umum yang baru mereka malah kembali beraksi dengan memperkeruh suasana.
Selama ini setelah jagoan mereka Arifin Panigoro (AP) dan George Toisutta (GT) tidak lolos menjadi ketum pssi ternyata penyebabnya. Mereka berdiri dengan bermodal muka tembok menyokong AP dan GT. Dukungan yang mereka berikan kepada AP dan GT hanyalah sebuah bom waktu, karena jika AP dan GT tetep ngeyel untuk maju menjadi ketum pssi maka akan jatuh sanksi dari Fifa.
Selain dari itu k78 mempunyai tiga tuntutan yang sebenarnya sudah dijawab sama Fifa dan Komite Normalisasi (KN). Berikut tiga tuntutan K78 dan jawaban yang sudah diberikan kepada mereka :
1. Kenapa AP-GT tidak bisa mengikuti menjadi calon ketum PSSI? (Udah dijelaskan sama wakil FIFA pakai Bahasa Inggris tetapi mereka malah plonga-plongo)
2. Kejelasan komite banding mengapa meloloskan AP-GT? (Ternyata mereka semua goblok! Udah tahu wakil dari KB tidak ada disitu)
3. Mendesak untuk mempercepat kongres sesuai jadwal (Padahal yang lelet mereka, melakukan instrupsi seenaknya sendiri sampai wakil dari FIFA geleng - geleng)
Tiga tuntutan dari K78 sudah terjawab, tetapi mereka yang tidak punya otak tetep ngeyel untuk mendukung AP-GT dengan dalih revolusi pssi. Jika tuntuan K78 sudah dijawab dan mereka tidak menyadari saatnya kita selaku pemerhati dan pecinta sepak bola Indonesia menuntut balik mereka.
Berikut beberapa pendapat dari pemerhati sepak bola Indonesia :
"78 orang yang mengaku sebagai pemegang mandat telah menghancurkan sepak bola nasional" Karni Ilyas.
"Kelompok 78 tidak mewakili suara seluruh anggota PSSI yang jumlahnya mencapai 600-an. Keinginan untuk membubarkan PSSI justru akan merusak sepakbola nasional," Adhan Dambea
“Mereka (Kelompok 78) itu sebenarnya mau mereformasi atau menghancurkan PSSI. Ini sudah melebihi Nurdin Halid,” Hadi Rudyatmo
0 komentar:
Posting Komentar