2 Musim ini NBA dikuasai oleh 1 tim yaitu La Lakers. Dengan komposisi pemain yang hampir tidak berubah Lakers di bawah komando Phil Jackson hendak melakukan Three Peat yang kedua. Langkah Lakers sampai sekarang masih lancar (9/12) Lakers berada diperingkat 4 sementara klasemen wilayah Barat. Dengan pertandingan yang masih panjang dan dipimpin oleh superstar mereka Kobe Bryant dapat diprediksi Lakers akan berada diperingkat satu untuk klasemen akhir wilayah Barat dan mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya secara beruntun.
Dalam menjalankan misinya, Lakers banyak mendapatkan perlawanan yang sengit. Berbeda dengan 2 musim ini dimana langkah Lakers dari awal tidak terbendung, pada musim ini langkah Lakers diramalkan akan berat. Banyak klub - klub lain yang telah berbenah diri untuk menhentikan Three Peat Lakers. Berikut profil klub yang diramalkan bakal menyulitkan Lakers.
1. Miami Heat
Miami Heat dianggap publik menjadi pesaing utama Lakers dalam misinya. Anggapan itu muncul karena pada musim ini Miami Heat mendatangkan megabintang NBA Lebron James dari Cleveland Cavaliers dan Chrish Bosh dari Toronto Raptors. Sebelum kedatangan 2 mega bintang tersebut Miami Heat di bawah pimpinan Dwyane Wade sudah terbukti ketangguhannya, dimana Wade selalu berhasil membawa Heat ke babak Play Off NBA.
James sendiri pindah ke Heat karena dalam 7 musim dia bermain bersama Cavaliers tidak mendapatkan cincin juara padahal MVP regular season James sudah sering dia dapatkan. Karena hasrat akan memiliki cincin ring, James tidak memperpanjang kontrak bersama Cavaliers dan memilih bergabung dengan rekan senegaranya di Wade ke Miami.
Dengan tambahan 2 pemain mega bintang, tersebut harapan penduduk kota Miami sangat tinggi untuk merebut gelar juara NBA. Dalam perjalanan awal musim ini, langkah Heat masih tersendat, tetapi dalam 5 pertandingan terakhir permainan Heat menunjukkan adanya perbaikan. Dimana mereka selalu memenangkan 5 pertandingan tersebut. Dengan kombinasi permainan Bosh-Wade-James semakin kompak, maka mereka kembali ke jalur yang benar untuk meraih gelar juara NBA dan menghentikan langkah Lakers.
2. Boston Celtics
Finalis NBA musim lalu Boston Celtics dianggap sebagai hadangan terbesar Lakers yang harus dilewati. Pertandingan final NBA musim lalu yang memaksakan Lakers harus menunggu hingga game ke 7 memperlihatkan betapa kuatnya Celtics. Doc Rivers pada setelah ke 7 pertandingan tersebut masih sulit mengakui kekalahan Celtics. Kekesalan Doc Rivers masih dapat dimaklumi, karena pada game ke 7 Celtics tidak diperkuat oleh Kendrick Perkins karena pada game ke 6 dia mengalami cedera. Mungkin jika Perkins bermain pada game ke 7 hasil akhir akan berubah.
Pada musim ini, skuad Celtics mengalami sedikit perubahan, asisten pelatih mereka Tom Thibodeau hijrah ke Chicago Bulls menjadi pelatih utama. Selain itu Celtics membeli pemain flamboyan NBA Shaquille Oneal. Legenda NBA ini dibeli karena jika Celtics bertemu Lakers di final NBA diharapkan Shaq dapat menghentikan Kobe. Dan tentu ada persaingan tersendiri antara Shaq dan Kobe dalam mengoleksi cincin juara. Untuk sementara Kobe unggul dengan koleksi 5 cincin dan Shaq sendiri 4 cincin. Dengan rivalitas yang terjadi antara Shaq dan Kobe tentu menjadi kekuatan tambahan tersendiri bagi Shaq dan Celtics.
3. San Antonio Spurs
The Big Three Tony Parker, Tim Duncan, dan Manu Ginobili menjadi ujung tobak San Antonio Spurs dalam merebut gelar juara NBA. Trio Spurs yang telah membela Spurs sejak tahun 2003 telah meberikan 3 gelar juara NBA, pada tahun 2003, 2005, dan 2007. Spurs mempunyai peruntungan sendiri, karena mereka selalu menjadi juara pada tahun ganjil, tetapi pada tahun 2009 mitos tersebut dirusak oleh Lakers yang keluar sebagai juara NBA. Prestasi Spurs tahun kemarin bisa dibilang jelek, karena hanya menempati peringkat 7 klasemen akhir dan hanya melaju sampai semi final wilayah Barat sebelum dikalahkan Phoenix Suns.
Penampilan yang kurang memuaskan musim lalu dibalas oleh para punggawa Spurs pada musim ini, hingga saat ini (9/12) Spurs memimpin klasemen wilayah Barat, jika dilihat dari klasemen, perolehan mereka lebih baik dibandingkan pemimpin wilayah Timur, Boston Celtics. Dengan start yang bagus Spurs berhak untuk ikut dalam persaingan merebutkan gelar juara NBA.
4. Dallas Mavericks
Musim lalu Dallas di klasemen terakhir wilayah Barat berhasil menempati peringkat 2. Dengan raihan fantastis musim lalu penduduk Dallas berharap klubnya mampu berbicara lebih banyak lagi. Tetapi harapan tersebut dikubur oleh San Antonio Spurs. Kekalahan menyakitkan terlebuh dengan rival Spurs menjadi cambuk untuk mengangkat prestasi Mavericks pada musim ini lebih baik.
Pada musim ini, dengan mengandalkan Jason Kidd dan Dirk Nowitzki Mavericks mampu menduduki peringkat 2 klasemen sementara wilayah barat. Dalam 10 pertandingan terakhir Mavericks, mereka mampu meraih kemenangan secara beruntun. 2 tim unggulan Miami Heat dan San Antonio Spurs mampu mereka bungkam. Dengan rentetan hasil positif tersebut angin positif kembali berhempus ke arah Mavericks untuk memperbaiki prestasi musim lalu dan tentu merebut gelar juara NBA.
Masih banyak lagi klub yang dianggap sebagai batu sandungan Lakers, seperti Phoenix Suns, Utaz Jazz, Orlando Magic, dan Denver Nuggets. Berdasarkan kekuatan klub tersebut langkah mereka bisa mencapai babak Play Off, tetapi untuk melangkah lebih jauh lagi sangat susah. Tetapi sesuai dengan tagline NBA Where Amazing Happens berbagai macam kejutan masih bisa terjadi, seperti pada final tahun 2009 Orlando Magic berhasil masuk final setelah menyingkirkan Cavaliers.
Dalam menjalankan misinya, Lakers banyak mendapatkan perlawanan yang sengit. Berbeda dengan 2 musim ini dimana langkah Lakers dari awal tidak terbendung, pada musim ini langkah Lakers diramalkan akan berat. Banyak klub - klub lain yang telah berbenah diri untuk menhentikan Three Peat Lakers. Berikut profil klub yang diramalkan bakal menyulitkan Lakers.
1. Miami Heat
Miami Heat dianggap publik menjadi pesaing utama Lakers dalam misinya. Anggapan itu muncul karena pada musim ini Miami Heat mendatangkan megabintang NBA Lebron James dari Cleveland Cavaliers dan Chrish Bosh dari Toronto Raptors. Sebelum kedatangan 2 mega bintang tersebut Miami Heat di bawah pimpinan Dwyane Wade sudah terbukti ketangguhannya, dimana Wade selalu berhasil membawa Heat ke babak Play Off NBA.
James sendiri pindah ke Heat karena dalam 7 musim dia bermain bersama Cavaliers tidak mendapatkan cincin juara padahal MVP regular season James sudah sering dia dapatkan. Karena hasrat akan memiliki cincin ring, James tidak memperpanjang kontrak bersama Cavaliers dan memilih bergabung dengan rekan senegaranya di Wade ke Miami.
Dengan tambahan 2 pemain mega bintang, tersebut harapan penduduk kota Miami sangat tinggi untuk merebut gelar juara NBA. Dalam perjalanan awal musim ini, langkah Heat masih tersendat, tetapi dalam 5 pertandingan terakhir permainan Heat menunjukkan adanya perbaikan. Dimana mereka selalu memenangkan 5 pertandingan tersebut. Dengan kombinasi permainan Bosh-Wade-James semakin kompak, maka mereka kembali ke jalur yang benar untuk meraih gelar juara NBA dan menghentikan langkah Lakers.
2. Boston Celtics
Finalis NBA musim lalu Boston Celtics dianggap sebagai hadangan terbesar Lakers yang harus dilewati. Pertandingan final NBA musim lalu yang memaksakan Lakers harus menunggu hingga game ke 7 memperlihatkan betapa kuatnya Celtics. Doc Rivers pada setelah ke 7 pertandingan tersebut masih sulit mengakui kekalahan Celtics. Kekesalan Doc Rivers masih dapat dimaklumi, karena pada game ke 7 Celtics tidak diperkuat oleh Kendrick Perkins karena pada game ke 6 dia mengalami cedera. Mungkin jika Perkins bermain pada game ke 7 hasil akhir akan berubah.
Pada musim ini, skuad Celtics mengalami sedikit perubahan, asisten pelatih mereka Tom Thibodeau hijrah ke Chicago Bulls menjadi pelatih utama. Selain itu Celtics membeli pemain flamboyan NBA Shaquille Oneal. Legenda NBA ini dibeli karena jika Celtics bertemu Lakers di final NBA diharapkan Shaq dapat menghentikan Kobe. Dan tentu ada persaingan tersendiri antara Shaq dan Kobe dalam mengoleksi cincin juara. Untuk sementara Kobe unggul dengan koleksi 5 cincin dan Shaq sendiri 4 cincin. Dengan rivalitas yang terjadi antara Shaq dan Kobe tentu menjadi kekuatan tambahan tersendiri bagi Shaq dan Celtics.
3. San Antonio Spurs
The Big Three Tony Parker, Tim Duncan, dan Manu Ginobili menjadi ujung tobak San Antonio Spurs dalam merebut gelar juara NBA. Trio Spurs yang telah membela Spurs sejak tahun 2003 telah meberikan 3 gelar juara NBA, pada tahun 2003, 2005, dan 2007. Spurs mempunyai peruntungan sendiri, karena mereka selalu menjadi juara pada tahun ganjil, tetapi pada tahun 2009 mitos tersebut dirusak oleh Lakers yang keluar sebagai juara NBA. Prestasi Spurs tahun kemarin bisa dibilang jelek, karena hanya menempati peringkat 7 klasemen akhir dan hanya melaju sampai semi final wilayah Barat sebelum dikalahkan Phoenix Suns.
Penampilan yang kurang memuaskan musim lalu dibalas oleh para punggawa Spurs pada musim ini, hingga saat ini (9/12) Spurs memimpin klasemen wilayah Barat, jika dilihat dari klasemen, perolehan mereka lebih baik dibandingkan pemimpin wilayah Timur, Boston Celtics. Dengan start yang bagus Spurs berhak untuk ikut dalam persaingan merebutkan gelar juara NBA.
4. Dallas Mavericks
Musim lalu Dallas di klasemen terakhir wilayah Barat berhasil menempati peringkat 2. Dengan raihan fantastis musim lalu penduduk Dallas berharap klubnya mampu berbicara lebih banyak lagi. Tetapi harapan tersebut dikubur oleh San Antonio Spurs. Kekalahan menyakitkan terlebuh dengan rival Spurs menjadi cambuk untuk mengangkat prestasi Mavericks pada musim ini lebih baik.
Pada musim ini, dengan mengandalkan Jason Kidd dan Dirk Nowitzki Mavericks mampu menduduki peringkat 2 klasemen sementara wilayah barat. Dalam 10 pertandingan terakhir Mavericks, mereka mampu meraih kemenangan secara beruntun. 2 tim unggulan Miami Heat dan San Antonio Spurs mampu mereka bungkam. Dengan rentetan hasil positif tersebut angin positif kembali berhempus ke arah Mavericks untuk memperbaiki prestasi musim lalu dan tentu merebut gelar juara NBA.
Masih banyak lagi klub yang dianggap sebagai batu sandungan Lakers, seperti Phoenix Suns, Utaz Jazz, Orlando Magic, dan Denver Nuggets. Berdasarkan kekuatan klub tersebut langkah mereka bisa mencapai babak Play Off, tetapi untuk melangkah lebih jauh lagi sangat susah. Tetapi sesuai dengan tagline NBA Where Amazing Happens berbagai macam kejutan masih bisa terjadi, seperti pada final tahun 2009 Orlando Magic berhasil masuk final setelah menyingkirkan Cavaliers.
0 komentar:
Posting Komentar