Rabu, 08 Desember 2010

Dionysius Hayom Rumbaka, The New Indonesian Pride!

Dalam tiga pertandingan pertama timnas di ajang Piala AFF muncul satu nama yang secara tiba - tiba menjadi idola baru masyarakat Indonesia, yup bintang tersebut adalah Irfan Bachdim. Nama Irfan Bachdim menjadi beken setelah aksinya pada pertandingan piala AFF yaitu ketika Timnas mengalahkan Malaysia 5-1. Namanya menjadi trending tropic dan jumlah followersnya meningkat jauh. Setelah melihat aksi Irfan Bachdim gw jadi teringat sama satu anak muda lain yang akan mengukir prestasi lainnya, anak muda tersebut adalah Dionysius Hayom Rumbaka. Berikut sedikit catatan gw tentang anak muda tersebut.

Dionysius Hayom Rumbaka



Atlit bulutangkis Indonesia dalam beberapa tahun terakhir seolah-olah mengalami keterpurukan. Ada beberapa Kejuaraan elit dunia yang gagal diraih oleh atlit harapan bangsa ini. Mereka seolah-olah sulit untuk membongkar dominasi dan kedigdayaan atlit bulutangkis China pada kurun beberapa waktu terakhir ini. Nama-nama atlit bulutangksi yang sempat berualn kali mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional, terutama di cabang tunggal putra yaitu Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso. namun saat ini prestasi mereka juga terasa kian meredup. Pada tahun 2010 ini, kita memiliki atlit bulutangkis muda tunggal putra yang menjadi suksesor mereka gan. Namanya adalah Dionysius Hayom Rumbaka.

Prestasi terakhir Hayom Rumbaka adalah finalis Indonesia Grand Prix Gold Oktober kemarin. Dia dikalahkan pebulu tangkis nomor 1 di Di Indonesia Taufik Hidayat. Memang pada final tersebut Taufik yang memenangkan pertandingan, tapi Taufik memenangkan pertandingan tersebut dengan susah payah karna mendapatkan perlawanan yang sengit dari Hayom. Melihat permainan Hayom ketika melawan Taufik, muncul harapan bahwa dia lah orang yang selama ini ditunggu publik untuk melanjutkan tongkat estafet dari Taufik Hidayat. Memang setelah Taufik, pebulutangkis putra Indonesia tidak ada lagi yang menonjol, Simon Santoso dan Soni Dwi Kuncoro yang diharapkan meroket ternyata tidak dapat bersinar.

Selain itu pada perhelatan piala Thomas Februari kemarin, nama Hayom Rumbaka muncul sebagai muka baru, bahkan dia sendiri mengaku tidak percaya kalau dia bakal terpilih dalam skuad Tim Thomas Indonesia. "Jangankan masuk di skuad tim Thomas, masuk pelatnas saja saya senang sekali," ujar pria yang masuk pelatnas sejak Februari lalu itu. Laga perdana melawan Australia pada Minggu (9/5), menghadapi Stuart Gomez, menjadi salah satu pembuktiannya. Di laga tersebut Hayom unggul. Dia mengalahkan Gomez dengan dua game langsung, 21-12, 21-10.

Banyak orang yang membandingkan Hayom dan Taufik karena gaya permainan kedua pemain tersebut yang mirip yaitu memadukan smes keras dan permainan netting. Bahkan Hayom sendiri mengakui bahwa Taufik adalah idola dia dan menjadi inspirasi dia dalam permainannya selama ini.

Tentu kita masyarakat Indonesia sangat mengharapkan karir yang cerah bagi Hayom. Dukungan dari keluarga, klub, dan masyarakat tidak akan cukup apabila tidak didukung oleh pemerintah yang diwakili PBSI. PBSI harus giat mendukung Hayom agar bakat dia tidak terkubur.

0 komentar:

Posting Komentar