Tanggal 24 November 2010, Real Madrid memastikan menjadi juara group G liga Champions Eropa setelah membantai Ajax di kandangnya dengan skor 4 - 0. Kepastian Real Madrid menjadi juara group juga ikut membantu Ac Milan dalam lolos ke babak knock out sebagai runner up group g yang akan dimulai Februari tahun depan. Dengan berhasilnya Real Madrid menjadi juara group dengan menyisikan Ac Milan dan Ajax tentu bukti tersendiri bagi Mourinho, the special one.
Dalam pertandingan tersebut awalnya tidak ada hal aneh terjadi, sampai 5 menit menjelang waktu normal 90 menit habis terjadilah suatu insiden yang jarang terjadi disepakbola. Yup, 2 pemain Real Madrid terkena kartu merah. Sungguh aneh bukan, club yang sedang memimpin dengan skor meyakinkan malah terkena kartu merah. Xabi Alonso dan Sergio Ramos pemain Real Madrid yang terkena kartu merah tersebut.
Ternyata memang, 2 orang pemain tersebut mendapatkan kartu merah karena srategi dari Mourinho. Dengan mereka mendapat kartu merah,memang mereka tidak dapat bermain di pertandingan selanjutnya, tetapi dengan posisi yang sudah pasti yaitu menjadi juara group tindakan tersebut wajar saja dilakukan, yaitu agar mengistirahatkan mereka di pertandingan selanjutnya dan yang paling utama adalah mereka bersih dari akumulasi kartu dan siap bertempur di babak knock out.
Banyak tudingan yang kembali memojokkan Mourinho, mereka menganggap tindakan tersebut mencederai sportifitas, bahkan Uefa sendiri telah melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Gw disini menulis hal ini bukan karna gw fans Madrid, tetapi gw sebagai pencinta sepak bola murni. Dalam sepak bola, tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi adu kecerdasan otak. Dengan menggabungkan 2 sisi yang berbeda tersebut sepak bola dapat dimainkan dengan menghibur.
Kembali ke tragedi Ramos dan Xabi, dua pemain tersebut hanyalah prajurit lapangan yang menunggu perintah dari rajanya yang tidak lain adalah Mourinho. Setelah melihat timmnya nyaman dan sudah pasti mendapatkan hasil yang positif, tidak sungkan - sungkan Mourinho memberi perintah kepada 2 pemain tersebut agar mendapatkan kartu merah. Mourinho berani mengambil tindakan ini arena memikirkan pertandingan ke depan yang masih panjang.
Dan gw merasa Uefa tidak perlu mengadakan penyelidikan tambahan lagi, karena mereka berdua sudah mendapatkan hukuman yang pantas yaitu kartu merah. Lain cerita kalau perbuatan mereka ini tidak dihukum wasit, maka Uefa harus menyelidiki tragedi ini. Sampai sekarang Uefa dan Fifa sangat menolak goal line technology, karena mereka beranggapan dengan menggunakan teknologi tersebut akan merusak seni sepak bola. Dan mereka melakukan blunder, karena tragedi Xabi dan Ramos ini adalah salah satu dari seni dan daya tarik sepak bola.
Dengan sengaja menyuruh 2 pemainnya terkena kartu merah sekaligus juga sebagai bukti bahwa Mourinho salah satu pelatih sepakbola terbaik di dunia. Ya, tragedi tersebut salah satu bukti dari kepintaran sang Special One dalam meracik srategi di lapangan. Semakin banyak orang yang menghujatnya, semakin kuat lah sosok pria tersebut. Hal tersebut telah dia buktikan tahun lalu dengan membawa Inter Milan meraih Treble. Dan setelah kejadian ini salah satu bukti bahwa dia memang "The Specual One".
Di bawah ini akan gw tampilkan, cuplikan tragedi dikeluarkannya Xabi Alonso dan Sergio Ramos.
Dalam pertandingan tersebut awalnya tidak ada hal aneh terjadi, sampai 5 menit menjelang waktu normal 90 menit habis terjadilah suatu insiden yang jarang terjadi disepakbola. Yup, 2 pemain Real Madrid terkena kartu merah. Sungguh aneh bukan, club yang sedang memimpin dengan skor meyakinkan malah terkena kartu merah. Xabi Alonso dan Sergio Ramos pemain Real Madrid yang terkena kartu merah tersebut.
Ternyata memang, 2 orang pemain tersebut mendapatkan kartu merah karena srategi dari Mourinho. Dengan mereka mendapat kartu merah,memang mereka tidak dapat bermain di pertandingan selanjutnya, tetapi dengan posisi yang sudah pasti yaitu menjadi juara group tindakan tersebut wajar saja dilakukan, yaitu agar mengistirahatkan mereka di pertandingan selanjutnya dan yang paling utama adalah mereka bersih dari akumulasi kartu dan siap bertempur di babak knock out.
Banyak tudingan yang kembali memojokkan Mourinho, mereka menganggap tindakan tersebut mencederai sportifitas, bahkan Uefa sendiri telah melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Gw disini menulis hal ini bukan karna gw fans Madrid, tetapi gw sebagai pencinta sepak bola murni. Dalam sepak bola, tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi adu kecerdasan otak. Dengan menggabungkan 2 sisi yang berbeda tersebut sepak bola dapat dimainkan dengan menghibur.
Kembali ke tragedi Ramos dan Xabi, dua pemain tersebut hanyalah prajurit lapangan yang menunggu perintah dari rajanya yang tidak lain adalah Mourinho. Setelah melihat timmnya nyaman dan sudah pasti mendapatkan hasil yang positif, tidak sungkan - sungkan Mourinho memberi perintah kepada 2 pemain tersebut agar mendapatkan kartu merah. Mourinho berani mengambil tindakan ini arena memikirkan pertandingan ke depan yang masih panjang.
Dan gw merasa Uefa tidak perlu mengadakan penyelidikan tambahan lagi, karena mereka berdua sudah mendapatkan hukuman yang pantas yaitu kartu merah. Lain cerita kalau perbuatan mereka ini tidak dihukum wasit, maka Uefa harus menyelidiki tragedi ini. Sampai sekarang Uefa dan Fifa sangat menolak goal line technology, karena mereka beranggapan dengan menggunakan teknologi tersebut akan merusak seni sepak bola. Dan mereka melakukan blunder, karena tragedi Xabi dan Ramos ini adalah salah satu dari seni dan daya tarik sepak bola.
Dengan sengaja menyuruh 2 pemainnya terkena kartu merah sekaligus juga sebagai bukti bahwa Mourinho salah satu pelatih sepakbola terbaik di dunia. Ya, tragedi tersebut salah satu bukti dari kepintaran sang Special One dalam meracik srategi di lapangan. Semakin banyak orang yang menghujatnya, semakin kuat lah sosok pria tersebut. Hal tersebut telah dia buktikan tahun lalu dengan membawa Inter Milan meraih Treble. Dan setelah kejadian ini salah satu bukti bahwa dia memang "The Specual One".
Di bawah ini akan gw tampilkan, cuplikan tragedi dikeluarkannya Xabi Alonso dan Sergio Ramos.
0 komentar:
Posting Komentar