Seagames 2011 telah resmi di buka di Palembang dengan meriah 11 November. Seagames sebuah tournament multi event yang diperuntukkan untuk negara - negara di kawasan Asia Tenggara. Sebagai tuan rumah tentu Indonesia menargetkan untuk menjadi juara umum dengan mengumpulkan medali emas sebanyak mungkin, tetapi dibalik target itu ternyata ada keprihatinan dibalik gegap gempita seagames ini.
Dalam Seagames kali ini, pemerintah dan lembaga yang berwenang berjanji untuk memberikan bonus bagi atlit yang berprestasi, dimana perinciaannya adalah 200 juta rupiah untuk peraih medali emas, 100 juta rupiah untuk peraih medali perak, dan 50 juta rupiah untuk peraih medali perunggu. Besaran jumlah rupiah ini sangat memacu motivasi para atlet Indonesia terlebih sudah menjadi rahasia umum kesejahteraan atlet Indonesia kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Sudah banyak cerita terdahulu bagaimana nasib atlet yang setelah diluar masa emasnya dilupakan pemerintah, tidak sedikit pula atlet yang semasa masa emasnya hidup makmur hanya cabang olah raga dan atlet tertentu yang beruntung bisa hidup, bahkan atlet bulu tangkis senior Indonesia berpendapat anaknya nanti tidak diharapkan untuk menjadi atlet seperti bapaknya. Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan publik, bagaimana bisa seorang bapak tidak ingin anaknya mempunyai prestasi yang gemilang seperti dirinya dulu kala?
Lain cerita datang dari atlit panjat tebing Indonesia Fitriyani (23). - Keinginannya yang terpendam cukup lama sudah di depan mata, yakni membiayai ayahnya menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, keinginan itu terjawab setelah ia menerima bonus dari pemerintah atas prastasinya meraih medali emas SEA Games XXVI 2011. Tetapi bagaimana jika bonus itu tidak jadi turun atau mengalami proses yang lama dan ribet?
Mengharumkan nama bangsa dengan prestasi setinggi - tingginya di seagames itu niat mereka tetapi bagaimana jika mereka hanya mengejar bonus dari perolehan medali lalu keluar dari atlet? Tentu ini sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan atlet.
Dalam Seagames kali ini, pemerintah dan lembaga yang berwenang berjanji untuk memberikan bonus bagi atlit yang berprestasi, dimana perinciaannya adalah 200 juta rupiah untuk peraih medali emas, 100 juta rupiah untuk peraih medali perak, dan 50 juta rupiah untuk peraih medali perunggu. Besaran jumlah rupiah ini sangat memacu motivasi para atlet Indonesia terlebih sudah menjadi rahasia umum kesejahteraan atlet Indonesia kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Sudah banyak cerita terdahulu bagaimana nasib atlet yang setelah diluar masa emasnya dilupakan pemerintah, tidak sedikit pula atlet yang semasa masa emasnya hidup makmur hanya cabang olah raga dan atlet tertentu yang beruntung bisa hidup, bahkan atlet bulu tangkis senior Indonesia berpendapat anaknya nanti tidak diharapkan untuk menjadi atlet seperti bapaknya. Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan publik, bagaimana bisa seorang bapak tidak ingin anaknya mempunyai prestasi yang gemilang seperti dirinya dulu kala?
Lain cerita datang dari atlit panjat tebing Indonesia Fitriyani (23). - Keinginannya yang terpendam cukup lama sudah di depan mata, yakni membiayai ayahnya menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, keinginan itu terjawab setelah ia menerima bonus dari pemerintah atas prastasinya meraih medali emas SEA Games XXVI 2011. Tetapi bagaimana jika bonus itu tidak jadi turun atau mengalami proses yang lama dan ribet?
Mengharumkan nama bangsa dengan prestasi setinggi - tingginya di seagames itu niat mereka tetapi bagaimana jika mereka hanya mengejar bonus dari perolehan medali lalu keluar dari atlet? Tentu ini sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan atlet.
0 komentar:
Posting Komentar